Isnin, 30 Jun 2014

ramadhan pertama

Semalam hari pertama ramadhan.Juga hari pertama bertadarus beramai2 di masjid pada hari pertama ramadhan. Sungguh! Dunia sering membuat kita rasa sibuk. Kita sebenarnya yang memilih untuk sibuk. Sibuk untuk dunia. Hingga akhirat jadi terpinggir. Jadi pilihan kedua. 

Sedangkan dunia Allah jadikan untuk kita sediakan diri untuk akhirat. Dan kita sepatutnya...mesti...wajib menyibukkan diri untuk akhirat. Beruntunglah! Kerana ada ramadhan untuk kita 'pause' aktiviti yang melalaikan. Ramadhan sering menyedarkan kita yang usia semakin sampai ke penghujungnya...sedang kita masih takde apa2 untuk dibawa ke SANA.

Ya Rabb...tetapkan hamba2MU ini sentiasa di jalanMU yang lurus. Aminn

Sabtu, 28 Jun 2014

Dia dan dia

"Aku pernah meminta dia daripada DIA. Dari hatiku yang penuh suka. Penuh rasa cinta. Melihatnya aku sungguh bahagia. Teruja! Ah! Tak ubah seperti orang sedang sakit jiwa. Leka mengulit rasa.

Rupa-rupanya itu cuma dunia. Bukan hakiki tapi sementara. DIA menghadirkan dia yang lain. Dia yang tidak kujangka. Dia yang lebih baik..lebih berharga daripada dia yang pernah aku minta.Dia yang mengingatkan aku tentang alam nyata."

Ahad, 22 Jun 2014

Signal Untuk Kita

Kadang-kadang kita lupa, kesilapan orang lain itu mungkin satu signal dari tuhan pada diri kita. Pada hati kita. Pada minda kita. Boleh jadi Allah sedang mendidik hati kita tanpa turunkan musibah itu terus pada kita. Malah tiada secebis kaitan atau kesan pun pada hidup kita. Maupun pada kehidupan orang-orang yang kita sayang. 

Alangkah malangnya! Jika message yang paling berharga itu kita salahgunakan. Kita tidak betulkan kesilapan orang berkenaan. Tapi kita lemparkan kutukan dan celaan sesedap rasa. Sedangkan kita tidak tahu langsung duduk perkara. 

Teringat suatu kata-kata, andai kita tidak dapat mengeluarkan kata-kata yang baik, maka diam itu adalah lebih baik. 

Ya Rabb...
Ampunkan hamba-hambaMU ini. Kami yang sering melampaui batas. Sedang ibadah kami tidak seberapa. Kurniakan kami hati yang bersih dan sentiasa terdidik. Tetapkan kami dengan sifat-sifat mahmudah agar matinya kami dalam husnul khotimah.

Aminn...

MANFAAT DUNIAWI PUASA UNTUK WANITA


MANFAAT DUNIAWI PUASA UNTUK WANITA

Puasa dapat membuat kulit menjadi segar, sihat, lembut, dan berseri. Dr Alvenia M. Fulton – Pengarah Lembaga Makanan Sihat Fulton di Amerika Syarikat menyatakan bahawa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik kulit wanita secara semulajadi. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.

Dr Zubaidi

Jatuh Cinta dan Membangun Cinta


Mengapa orang menikah? Karena mereka jatuh cinta. Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karna jatuh cinta? Bukan. Tapi karena mereka terus membangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi membangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup.

Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli thd keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yg bs ditutupi lg. Dgn interaksi 24 jam per hari 7 hari dlm seminggu, semua belang tersingkap..

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan membangun cinta. Jatuh cinta dlm keadaan menyukai. Namun bangun cinta diperlukan dlm keadaan jengkel. Dlm keadaan jengkel, cinta bukan lg berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama2 mencari solusi yg dpt diterima semua pihak. Cinta yg dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada bbrp hal peka utk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat utk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mrk bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tp neraka. Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan??

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Menikah itu mudah namun membangun cinta setelah menikah itulah yang sulit. Maka dari itu bangunlah cinta dengan sebijak mungkin.

Bagaimana menurut anda ???

~ Ustaz Yusuf Mansyur

'Budget Bagus'?


Saat kita lihat orang kurang dan kita bagus,
Itu Takbur namanya,
Saat kita mahu orang lihat kita bagus,
Itu Riya' namanya,
Saat kita suka dengar orang kata kita bagus,
Itu Sum'ah namanya,
Saat kita dijemput orang dan kita suka kerana kita fikir kita bagus,
Itu Hubbu Jah namanya,
Saat kita terkesima melihat orang yang kenal kita kerana dia suka kebagusan kita,
Itu Hubbud Dunya namanya,
Saat kita bimbang orang tiru kebagusan kita,
Itu Bakhil namanya,
Saat kita rasa hairan mengetahui bagusnya kita,
Itu 'Ujub namanya,
Saat kita menolak teguran orang yang mahu memperbaiki kebagusan kita,
Itu Sombong namanya,
Saat kita menafikan teguran orang yang ikhlas,
Itu Ghadab namanya,
Saat kita suka cerita hanya restoran yang bagus kerana kita makan yang bagus-bagus,
Itu Kathrut To'am namanya,
Saat hati kita tiada rasa apa-apa mendengar Tilawah Al-Quran,
Itu tandanya HATI MATI kerana mazmumah bersarang, tidak mahu baiki diri dan hanya pandai dan Banyak Cakap.

Meniti Syaaban Menuju Ramadhan
19 Jun 2014
Kuala Selangor

~Shared

KASTA PERTEMANAN


KASTA PERTEMANAN

Ambillah sebuah pena dan kertas, lalu berusahalah menulis semua nama teman-temanmu, wahai remaja.

Kemudian, bagilah mereka ke dalam beberapa kelompok.; kamu akan mengetahui siapa dari mereka yang bukan teman sejatimu.

Ada juga dari mereka teman yang kamu temui tiap harinya, baik di dalam mobil ataupun di dalam bus, yang memberimu salam dan kamupun memberinya salam.

Ada juga dari mereka teman kerjamu yang dapat kamu lihat mejanya terletak tepat di samping mejamu.

Apabila kamu menginginkan keadaan yang dapat mengumpulkan pertemanan yang baik dan perbuatan yang dapat memperbaiki semua urusanmu, maka tulislah semua nama teman-temanmu.

Lalu lihatlah setiap orang dari mereka:

Apakah dia baik terhadap dirinya atau tidak?

Apakah dia tulus terhadap teman-temannya atau dia hanya mementingkan dirinya sendiri?

Apakah dia membuat siapa yang berada di dekatnya menjadi senang atau dia malah suka mengganggu?

Jika kamu telah melakukan hal tersebut, maka kamu akan mendapati teman-temanmu bermacam-macam:

Kamu mengenalnya sebagai teman yang gemar sholat, berpuasa, dan dia memiliki sifat-sifat orang yang bertakwa dan orang yang sholeh. Namun, dia menjadikan semua itu sebagai tangga untuk meraih dunia dan sebagai jaring untuk meraih harta. Maka kamu akan mengetahui bahwa hakikatnya dia mendustakan apa yang dia tampakkan. Apabila dia berjanji denganmu, dia akan mengkhianatimu. Apabila dia bermuamalah denganmu, maka dia akan menipumu.
Kamu mengenalnya sebagai teman yang baik pergaulannya dan dapat dipercaya. Akan tetapi dia tidak sholat, dia tidak berpuasa, dan dia pun tidak memiliki apa-apa dari agamanya melainkan hanya sekedar nama. Maka ketahuilah, ia hanya akan merusak agamamu!
Kamu mengenalnya sebagai teman yang sholeh dan gemar beribadah. Ia juga teman bergaul yang dapat dipercaya. Namun dia adalah budak syahwat. Tidaklah dia berucap melainkan mengenai syahwat. Maka ia hanya akan mengganggumu dan membuang kecintaanmu sehingga padam tak berbekas.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang baik terhadap dirinya sendiri dan terpercaya dalam pergaulannya. Akan tetapi dia tidak bermanfaat untuk temannya dan dia tidak gemar menolong orang lain.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang suka membantu dan memudahkan urusan temannya. Namun dia tidak peduli pertolongan tersebut dia berikan dengan mengorbankan agamanya. Dia mengkhianati amanatnya lantaran hal tersebut. Sehingga dia akan menarik tanganmu dan membawamu bersamanya ke dalam neraka Jahannam.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang taat beragama, gemar menolong teman-temannya dan menjaga batasan-batasan Allah Ta’ala. Akan tetapi dia tidak mengetahui cara bergaul yang baik.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang bodoh dan suka berbuat jelek.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang memuliakanmu nasabmu dan pekerjaanmu. Maka dia akan menjadikanmu perhiasan di dalam hidupnya, atau alat untuk masa depannya. Kamu di sisinya tidak lain hanyalah sebuah perhiasan dinding.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang sholeh, terpercaya dalam pergaulannya, jujur dalam berkata, bermanfaat untuk temannya, dan membahagiakan orang di sekitarnya. Maka pilihlah ia!
Ringkasnya, teman itu terbagi menjadi lima;
Ada teman seperti udara, kita tidak pernah merasa cukup bersamanya dan selalu membutuhkannya.

Ada teman seperti makanan, kita tidak dapat hidup dengannya. Terkadang rasanya enak namun adakalanya sulit dicerna.

Ada teman seperti obat yang pahit dan tidak enak, namun kita harus bersamanya dalam beberapa keadaan.

Ada teman seperti khamr (minuman keras), lezat meminumnya namun dia merusak kesehatan dan kehormatan.

Dan ada teman seperti penyakit.

Adapun teman yang seperti udara, maka dia bermanfaat bagi agama dan duniamu.

Adapun teman yang seperti makanan, maka dia bermanfaat bagi agama dan duniamu. Namun terkadang dia menyakiti hatimu dengan kekasarannya dan kejelekan tingkah lakunya.

Adapun teman yang seperti obat, maka kamu membutuhkannya dan dia bermanfaat bagimu. Meskipun begitu, kamu tidak meridhoi agamanya dan pertemananmu dengannya membuatmu merasa tidak nyaman.

Adapun teman yang seperti khamr, maka dia memberikanmu berbagai kenikmatan dan semua hal yang kamu sukai. Akan tetapi, dia merusak akhlakmu dan membinasakan akhiratmu.

Adapun teman yang seperti penyakit, maka dia tidak memberikan secuil manfaat pun darimu baik untuk dunia maupun agamamu. Dia tidak membuatmu senang tatkala bergaul bersamanya maupun berbicara dengannya.

Wajib bagimu untuk menjadikan agama sebagai tolak ukur dan ridho Allah sebagai timbangan.

Maka siapapun yang bermanfaat untuk agamamu, berpegang teguhlah dengannya, melainkan jika dia bukan termasuk orang yang berteman denganmu.

Dan siapapun yang tidak membuatmu senang, maka jauhilah dia, kecuali jika kamu terpaksa berteman dengannya. Karena ini perkara yang darurat, maka bertemanlah dengannya tanpa melampaui batas.

Adapun teman yang tidak membahayakan agamamu dan juga tidak memberikan manfaat untuk duniamu, namun dia cerdas dan menyenangkan, maka cukuplah untukmu menikmati kecerdasannya. Jangan sampai pertemananmu bersamanya mencegahmu dari kewajiban dan mengajakmu berjalan bersamanya menuju kelalaian dan dosa.

~Ustaz Yusuf Mansyur

Marah?


Wahai anakku,
Jangan rasa bersalah kerana kemarahan yang ada pada kamu. Tidak semua kemarahan dilarang oleh Islam. Kamu perlu marah pada perkara yang tidak disukai yang melawan kebenaran sebagaimana yang tertera di dalam buku Tuhanmu. Kamu juga berdosa sekiranya kamu memdiamkan dirimu jika kehormatan peribadi dan agamamu dihinakan.

Namun begitu, wahai anakku, kamu perlu mengenali apa itu kemarahan dan menyedari bila ia mengawasi dirimu. Menurut Imam al-Ghazali, kemarahan manusia itu bermacam-macam-macam. Setengahnya cepat marah tetapi cepat tenang. Setengahnya pula lambat marah dan lambat pula tenang dan setengah yang lain pula, lambat marah tetapi cepat tenang. Maka yang ketiga inilah yang paling terpuji.

Wahai anakku,
Meskipun ada perkara yang dibenarkan kamu marah, kamu mesti belajar mengawal kemarahan kamu itu. Rasullulah pernah bersabda, “Tidak ada keberanian yang paling disukai oleh Allah S.W.T selain dari keberanian hamba menahan kemarahan. Tidaklah seorang hamba itu menahan kemarahannya melainkan Allah S.W.T. akan mengisi dadanya dengan keimanan.”

Oleh itu, wahai anak kesayanganku, pupuklah sifat menahan marah, memaafkan kesalahan orang lain dan melakukan ihsan kerana ia boleh menambahkan keimananmu.

Wahai anakku,
Marah umumnya menunjukkan sifat kamu yang lemah kerana gagal mengawal emosinya sendiri. Ia merupakan tabiat yang sukar dihapuskan. Apabila marah, kedua-mata menjadi merah, urat leher pula kelihatan timbul. 

Rasulullah pernah bersabda bahawa kemarahan itu adalah bara api di dalam hati anak Adam dan ia datangnya daripada syaitan yang dijadikan daripada api di mana api hanya dapat dipadamkan dengan air. 

Oleh itu, wahai anakku, ikutlah kata-kata Rasulullah s.a.w yang menyarankan agar kamu mengambil air sembahyang untuk meredakan kemarahan kamu yang setekita itu.

Sesungguhnya di dalam satu Hadis ada tertulis bahawa Nabi SAW bersabda, “Sesiapa yang menahan kemarahannya sedangkan dia mampu bertindak menurut perasaan marahnya maka Allah akan menyerunya di hari kiamat di hadapan khalayak ramai (sebagai suatu penghormatan) sehingga Allah memberi pilihan kepadanya bidadari yang dia suka.”

Senyum

~ Tuan Ibrahim Tuan Man

Kesempurnaan Syukur

Photo: Mensyukuri diatas setiap nikmat yang kita miliki, tak mudah dan tak sesenang yang dijangka, lihat sahaja keperibadian kita!, jarang sekali mulut kita ingin melafazkan Alhamdulillah, namun lazimkanlah agar kita termasuk dikalangan orang yang bersyukur..

5 Perkara Rumah Tangga Bahagia


"JIKA RUMAH TANGGA SUDAH MEMENUHI 5 PERKARA INI,INSYAALLAH BAHAGIA DUNIA AKHIRAT ."."

1. Suka Sama Suka..
2. Ringan Sama dijinjing Berat Sama Dipikul..
3. Jujur Terbuka..
4. Saling Mengakui Dan Menerima Kekurangan
Satu Sama Lain..
5. Ini Yang Paling Penting Shalat Berjama'ah.

SUAMI BERKATA :
"Wahai isteriku kau adalah tempat berhibur dalam kesedihan dan tempat bercumbu dan kerinduan."

ISTERI MENJAWAB :
"Kau tempat pelindungku tempat ku bernaung dan sekaligus jembatanku untuk mencapai Syurga-Nya."

SubhanAllah..
Sungguh Indah Cinta Karena Ridho-Nya.

Aamiin Ya Rabbal'alamiin.

~UStaz Yusuf Mansur

6 Petanda Kebahagiaan Dunia


6 Petanda Kebahagiaan Dunia

Qalbun Syakirun - Hati yang selalu bersyukur

Al-Azwaju Solihah - Pasangan hidup yang soleh

Al-Auladul Abrar - Anak yang soleh

Al-Biatus Solihah - Lingkungan yang kondusif untuk iman

Al-Malul Halal - Harta yang halal

Tafakkuh fid-Din- Semangat untuk memahami agama

by Ibnu Abbas RA.

Kawan Menikam...Musuh Menyelamat..

caraku...

Suka popular dan terkenal?


Suka popular dan terkenal

Diriwayatkan bahawa sebahagian para salaf pernah berkata;

ما اتقى الله من أحب الشهرة 

'Tidaklah (dianggap) bertaqwa orang yang suka kepada kemasyhuran.'

Dan berkata Imam al-Syatibi rahimahullah;

: آخر الأشياء نزولا من قلوب الصالحين : حب السلطة والتصدر 

'Perkara yang terakhir yang (tak mungkin) berada pada hati orang-orang yang soleh ialah suka kepada kekuasaan dan menjadi menonjol atau terkenal (dihadapan manusia).'

# Sesungguhnya orang yang beriman dan soleh itu hanyalah mahu mencari redha Allah dan beramal kerana mengharap keampunan dan pahala dari Allah SWT.

~Emran Ahmad

Isnin, 16 Jun 2014

Bila hati Tanpa al Quran...

Daripada Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Rasululullah s.a.w bersabda;
“Sesungguhnya orang yang tidak ada sama sekali AlQuran di dalam dirinya, bagaikan rumah yang hancur lebur”
(At-Tirmizi)

Dan rumah yang hancur lebur itu biasanya dihuni oleh anai-anai, ular dan kala-jengking.

Hati yang sama sekali tidak dihuni dan tidak terdapat sedikitpun alQuran, isinya penuh dengan kemunafiqan dan gangguan, rayuan dan khayalan, kebingungan dan kesedihan, penuh dengan cinta dan kerinduan yang terpendam dan nyanyian-nyanyian glamor lagi gila serta pandangan-pandangan yang tidak dapat dikawal dan bergelumang dengan dosa.

~BUKU; Jagalah Allah...Allah Menjagamu
Dr Aidh abdullah AlQarni

Rabu, 11 Jun 2014

Jagalah... Kesan Air Liur pada Kita

Wahai anakku,
Tahukah kamu bahawa apa yang anda lihat, dengar, cakap dan bertindak akan membentuk molekul pada air liur yang kamu telan setiap waktu. Oleh itu…

Jagalah fikiran anda,
Kerana ia akan menghasilkan air liur, yang makin ditelan akhirnya ia menjadi kata-kata kamu,

Jagalah kata-kata kamu,
Kerana ia akan menghasilkan air liur, yang makin ditelan akhirnya ia menjadi tindakan kamu,

Jagalah tindakan kamu,
Kerana ia akan menghasilkan air liur, yang makin ditelan akhirnya ia menjadi tabiat kamu,

Jagalah tabiat kamu,
Kerana ia akan menghasilkan air liur, yang makin ditelan akhirnya ia menjadi perwatakan kamu,

Jagalah perwatakan kamu,
Kerana ia akan menghasilkan air liur, yang makin ditelan akhirnya ia menjadi kesudahan kamu.

Senyum.
Salam dari ayahanda.

~Tuan Ibrahim Tuan Man

Selasa, 10 Jun 2014

Bersainglah dengan Hati Bersih

Persaingan itu nilainya sihat. Indah. Meningkatkan diri. Tapi kebaikan begitu hanya ujud dalam hati yang bersih. Pada jiwa yang tiada perasaan tercabar. Pada manusia yang rendah hati. Tak punya ego diri.

Persaingan yang sihat membuahkan masyarakat yang berjaya, komuniti yang saling meningkatkan diri anggota, individu yang tidak menguji kejujuran orang lain.

Ada individu yang larinya pantas, bukan kerana dia ingin menyaingi individu lain. Tapi kerana dia telah dididik sebagai pelari pantas...sehingga berlari pantas sudah menjadi tabiatnya. 

Namun ada segelintir individu lain yang menganggapnya cuba bersaing. Cuba menjadi juara. Betapa kelurusan individu sering dijadikan mangsa ego 'predator'.

Sabtu, 7 Jun 2014

alQuran Menjawab

(shared)

"Al Quran MENJAWAP" (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)

Kita selalu bertanya dan Al Qur'an sudah menjawabnya:

1. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU DIUJI?

QUR'AN MENJAWAB:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."

[Surah Al-Ankabut ayat 2-3].

2. KITA BERTANYA: MENGAPA UJIAN SEBERAT INI?
QUR'AN MENJAWAB:

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,"

[Surah Al-Baqarah ayat 286].


3. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

QUR'AN MENJAWAB:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

[Surah Al-Baqarah ayat 216].

4. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU MERASA FRUSTRASI?

QUR'AN MENJAWAB:

"Janganlah kamu bersikap lemah. dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman."

[Surah Al-Imran ayat 139].


5. KITA BERTANYA: BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?

QUR'AN MENJAWAB:

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu"

[Surah Al-Baqarah ayat 45].


6. KITA BERTANYA: APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?

QUR'AN MENJAWAB:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka."

[Surah At-Taubat ayat 111].


7. KITA BERTANYA: KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

QUR'AN MENJAWAB:

'Cukuplah Allah bagiku,tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal."

[Surah At-Taubat ayat 129].


8. KITA BERKATA: AKU TAK TAHAN!!!!!!

QUR'AN MENJAWAB:

"......dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir."

[Surah Yusuf ayat 12] .


9. KITA BERTANYA: MENGAPA HATI INI TIDAK TENANG ?

QUR'AN MENJAWAB:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

[QS. Ar Ra'd ayat 28].
Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya.

Membesar dalam alunan kalimahMU

Semakin meningkat usia, nostalgia lama mengimbau semula. Ketika zaman anak-anak. Saat arwah emak masih ada.  Suara emasnya masih terdengar hingga waktu ini. Tiap malam, tiap hari, alunan kalimah Allah menjadi rutin hidupnya. 

Terima kasih Tuhan mengizinkan hambaMU ini mengecap nikmat hidup bersama ibu yang lidahnya sentiasa basah dengan kalimahMU. 

Doa Untukmu...

Jumaat, 6 Jun 2014

Kisah Benar; Anak..


Ada sebuah kisah nyata, tentang seorang laki-laki yang hidup berkecukupan dan memiliki karir cemerlang. Suatu ketika saat karirnya sedang bagus-bagusnya, ia mendapat kabar bahwa ayahnya tengah sakit keras, sehingga ia memutuskan untuk pulang kampung. Perusahaan tempatnya bekerja hanya memberi izin selama 3 hari untuk pulang mengurus ayahnya yang sakit. Namun setelah 3 hari ia tidak kunjung masuk kantor, bahkan sampai berminggu-minggu. Setelah berminggu-minggu tidak masuk kantor akhirnya ia dipecat, hilanglah karir yang telah dibangunnya dengan susah payah. Perlu diketahui, ia juga sudah memiliki keluarga berupa anak dan istri.

Apa yang ia lakukan di kampung selama berminggu-minggu? Ternyata ia mengurus ayahnya yang terbaring lemah dengan tangannya sendiri. Selama ayahnya dirawat, ia yang menangani segala keperluannya, sampai urusan membersihkan kotoran sang ayah. Ketika perawat rumah sakit mau membersihkan kotoran ayahnya, ia melarang, “Biar saya saja yang membersihkan, kalau saya sedang tidur, tolong bangunkan saya..”

Begitu seterusnya sampai sang ayah meninggal dunia. Ketika ditanya apakah ia merasa sedih dan menyesal diberhentikan dari pekerjaan dan kehilangan karirnya, maka ia menjawab, “Tidak, saya tidak menyesal atau bersedih. Sebaliknya saya justru merasa bahagia bisa mengurus bapak yang sedang sakit dan mengurusi keperluannya sampai beliau meninggal dunia..”

Akhirnya kini laki-laki tersebut mencari nafkah dengan berdagang. Ya, ia rela menukar pekerjaan dan karir beserta gaji tetapnya, dengan penghasilan dari berdagang, yang serba tidak menentu. Hari ini untung besar, mungkin besok malah tidak dapat untung sama sekali.

Subhanallah.. Begitulah kalau seorang anak dididik untuk tidak hubbud-dunya alias cinta dunia. Dia akan lebih mendahulukan berbakti pada orang tua yang besar ganjarannya daripada materi duniawi yang nilainya tidak seberapa.

Membaca cerita diatas saya lantas teringat sebuah pepatah, “Bagaimana engkau memperlakukan anakmu di waktu kecil, begitu juga ia akan memperlakukanmu kelak saat engkau tua”.

Tentunya anak shalih yang paham akan kewajibannya sebagai anak terhadap orang tua adalah hasil didikan orang tuanya. Anak yang shalih, tidak didapat dengan instan, tapi lewat usaha dan perjuangan yang tidak mudah. Meski ada juga yang justru tidak mendapatkan pendidikan dan contoh yang baik dari orang tuanya, melainkan mendapat hidayah melalui orang lain setelah mereka dewasa.

Idealnya, anak-anak adalah produk orang tua. Bila kita besarkan mereka dengan ketulusan dan kasih sayang, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tulus dan penuh kasih sayang. Bila kita besarkan mereka dengan kekerasan dan kekasaran, maka akan begitu juga perlakuan mereka terhadap orang-orang di sekitarnya kelak, termasuk terhadap kita, orang tuanya.

Bila sedari kecil kita tanamkan kepada mereka sikap zuhud, maka mereka akan memandang bahwa dunia ini tidak lebih berharga dari sebelah sayap nyamuk. Sebaliknya, bila kita didik mereka untuk mencintai dunia dan menomorsatukan materi lebih dari apapun di dunia ini, maka jangan heran ketika kelak kita sudah tua renta, lemah dimakan usia, mereka akan lebih mementingkan pekerjaan, anak, istri dan urusan-urusan duniawi lainnya daripada berbuat baik terhadap kita. Orang tua yang dulunya melahirkan, mengurus dan membesarkan mereka tanpa pamrih dan penuh cinta kasih…

Masya Allah.. Sebuah kisah yang penuh hikmah. PR besar bagi para orang tua seperti saya. Memang benar bahwa basis pendidikan terpenting seorang anak adalah di rumahnya, bukan di sekolah atau lingkungan sekitarnya. Role model atau sosok panutan adalah orang tua dan keluarga tercinta, maka jadilah contoh terbaik bagi anak-anak kita. Anak-anak ibarat kanvas putih yang polos, mereka hanya menampilkan apa yang terlukis di atasnya. Kepribadian, karakter dan kefaqihan mereka terhadap ilmu agama ditentukan dari bagaimana mereka tumbuh dan cara mereka dibesarkan.

Sungguh mendidik anak bukan sebuah pekerjaan mudah. Dibutuhkan ilmu, perjuangan, keikhlasan juga kesabaran yang tiada bertepi. Maka patutlah jika ganjarannya adalah pahala yang mengalir tak putus-putusnya, bahkan saat kelak kita telah tiada. Salah satu dari tiga perkara yang tidak akan terputus, yaitu anak shalih yang selalu mendo’akan kedua orang tuanya.

Rabbii hablii minash-shaalihin..

KALAU ANAK BERMASALAH, LIHATLAH DIRI KITA SENDIRI


KALAU ANAK BERMASALAH, LIHATLAH DIRI KITA SENDIRI

Seorang lelaki mengadu anaknya menderhaka kepada Umar Alkhattab r.a. Apabila dibawa anak itu ke hadrat Khalifah, anak itu bertanya akan tanggungjawab ayah terhadap anak. Setelah dijawab oleh Khalifah Umar r.a, anak itu menjawab, semuanya tidak dilakukan oleh bapaku, lalu khalifah Umar berkata kepada di lelaki :

جئت تشكو عقوق ابنك وقد عققته من قبل Ø£Ù† يعقَّÙƒ، وأسأت إليه من قبل أن يسيء إليك.
Ertinya: engkau mengadu anakmu derhaka namun engkau telah MENDERHAKAINYA sebelum dia derhakaimu, dan kamu telah menyakitinya sebelum dia menyakitimu. ( syu'ab al iman, al- bayhaqi: athar dhoif) 

PENGAJARAN

Wahai ibubapa, JANGAN HANYA mengeluh apabila anakmu menderhaka, cubalah muhasabah sama ada kita sendiri telah MENDERHAKAI anak tanpa tunaikan haknya antara yang disebut dalam athar adalah 
1. Memilih dan mentarbiah isteri agar jadi ibu yang baik solehah 
2. Memberi nama yang mulia dan baik
3. Mengajarkan anak al-Quran dan kandungannya.

~Dr Zaharuddin Abd Rahman

The Person will always...

Yes! It's really really true!

Dosa Kepada Ibubapa Segera Dibalas di Dunia


Terjumpa dengan seorang lelaki di chow kit. Dia minta sedekah. Lapar minta makanan. Terus ajak dia makan....


Berbual dengannya. Dia ceritakan kisah hidupnya. Dia kena hiv aids. Dari kisahnya saya dapat sesuatu, punca utama dia ditimpa sehingga membawanya ke situ ialah pernah satu hari kerana menagih dia pukul mak ayahnya. Belasah mak ayahnya...

Semenjak itu dia ditimpa pelbagai musibah. Saya hanya mampu ceritakan kisah semasa orang yang berjaya berubah dan beri harapan Allah Maha Pengampun dan teramat penyayang lebih dari yang pernah kita bayangkan dan gambarkan...

Semua dosa melainkan syirik insyaAllah diampunkan. Tapi dosa terhadap ibubapa akan diberi balasan segera di dunia ini....

Sayangilah mak ayah. Jangan lupakan mereka. Layani mereka sebaiknya. Mak ayah ialah jalan ke syurga paling cepat dan termudah. Orang yang layan mak ayah macam vvip nanti Allah layan lebih dari itu bahkan dalam dunia lagi. Jangan tengking mak ayah. Jangan lupa jadi anak yang baik. Jaga solat awal waktu, tahajud, jaga aurat, jaga perintah Allah. Doakan mak ayah. 

Mari tadah tangan di waktu pagi ini 

ya Allah yang Maha Penyayang ampunkanlah dosa kedua ibubapaku. Kasihanilah mereka. Letakkan mereka dalam syurga firdaus. Ya Allah letih, penat , tangisan mereka, segala kebaikan dan belas mereka kau terimalah sebagai amal kebaikan mereka. Ya Allah, ibubapa kami yang masih hidup , sihatkanlah mereka. Sihatkan sakit badan, sakit lutut mereka. Ya Allah mudahkan perjalanan mereka. Berilah keberkatan dan rahmat mencurah kepada mereka. Ya Allah, maafkan kami kerana belum memberi menjadi anak soleh buat ibubapa kami-ebit lew( 7-9 Jun Kembara Intelek dan Sahsiah Savanah hill Johor Bahru)

~Ebit Lew

Berterima Kasih tanda Syukur

Amalkan Agar Bermanfaat

Khamis, 5 Jun 2014

Hati Kita...

Hati manusia itu berbolak-balik sifatnya. Untuk ditenangkan,  hati itu perlu diberi peringatan. Justeru, jangan dibimbangkan sangat berapa kali hati itu alpa dan terlupa, itu memang sifatnya. Namun, apa yang lebih penting setiap kali alpa, janganlah terus alpa, tetapi ingatlah semula.

Kita buat baik bukan kerana kita sudah menjadi orang yang baik tetapi itulah usaha kita untuk menjadi orang yang baik.

~Pahrol
Buku; PESAN HATI UNTUK HATI

Rabu, 4 Jun 2014

Kisah Roti dan Telur

Petang tadi, ketika memandu ke gym, tiba2 teringat roti dan telur,. Cadang saya, hendak buat french toast esok pagi untuk breakfast anak. Oh! Teringat pulak suami tercinta sebut tadi, nak ke kedai malam ni, cari radio untuk ibunya. Ini radio yang ke3 (atau ke4). Radio2 yang sebelumnya rosak + punah entah jadi mangsa daripada tangan siapa.

"Emm...sampai gym  nanti, whatsapp kat abanglah". Itulah detik hati. Tapi...sampai habis aerobik, kisah roti dan telur hilang dalam alunan  muzik dan rentak aerobik.  Aduhai! Tahap ingatan semakin berkurang mungkin..

Sampai di rumah, tengok wajah anak dan suami baru teringat. Lantas  terus bertanya dan bercerita tentang kisah roti dan telur. Suami tenang menjawab, "tak payah whatsapp...Message tu dah sampai kat dalam hati abang awal2 lagi. Lebih cepat sampainya." Senyumnya menguntum.

 Allahu akbar! 

Ahad, 1 Jun 2014

Mengingatkan Diriku


Seorang bertanya, "mengapa kamu suka mengingatkan orang lain?

Aku menjawab,"kerana itu caranya aku mengingatkan diriku sendiri..."

Jika masih ada 'aku' dan 'kamu' dalam memberi peringatan...itu satu tanda kita belum berdakwah dari hati ke hati.

~ Pahrol Muhamad Juoi

Hemah Belanja Perkahwinan itu Berkat


Statistik penceraian pasangan Islam di Malaysia amat tidak sihat. Ada orang menghabiskan wang berpuluh-puluh ribu untuk majlis kahwin sehingga berhutang. Malangnya kurang dari 3 tahun telah ramai bercerai. Berhemahlah dalam belanja perkahwinan kerana pada jimatan belanja itu ada unsur bawa keberkatan yang mengekalkan perkahwinan. 

Hemah dan jimat itu juga tanda pasangan yg berkahwin dan keluarga mereka BUKAN orang-orang yang terlalu utamakan dunia dan penampilan luaran berbanding taqwa dan hati.

~ Dr Zaharuddin Abd Rahman

Bila Ada Masalah- Ingat 3 Perkara

Photo: Apabila kamu berdepan dengan masalah, ingatlah 3 perkara:
-ia bersifat sementara. 
-ia telah ditakdirkan. 
-ia akan mengurniakanmu 
Pahala dan ganjaran jika
Kamu bersabar. —

Senyum

Jom Like FB Dato' Tuan Ibrahim bin Tuan Man (Official)